Saturday, March 27, 2010

UNTUKMU DU'AT

syukur kepadamu Ilahi
dengan izinmu kami disini
tidak kami berbangga diri
menyerah hidup sebagai daie

daie itu bukan gelaran
bukan juga beban
tapi fitrah hidup insan
yang mengenal kehendak Tuhan

menjadi pemimpin bukannya mudah
bila yang dipimpin banyak karenah
namun ini kukira amanah
atas rezekimu yang melimpah ruah

jadilah kalian,
pemimpin yang beraqidah mapan,
berakhlak ikutan,
tajam akal fikiran,
tinggi kesabaran,
kuat tubuh badan,
dan amanah dalam pekerjaan.

sungguh islam dibina atas hujah,
bukan taklid buta semata.

biar hidup tidak berharta,
tapi cukup bekal membeli syurga,
biar hidup dihina manusia,
tapi darajatnya tinggi disisi yang Esa.

sungguh islam bukan lemah,
islam adalah agama dakwah,
umat islam adalah qudwah.

tegakkanlah kebenaran,
walaupun ia tidak menyebelahi kalian,
berkatalah benar,
walaupun tidak dibenar

sedikit bukan bermakna kalah,
sedikit bukan bermakna lemah,
pelik bukan bermakna salah,
muda bukan bermakna mentah.

wujudkan suatu biah,
yang berpaksi Al-Quran dan Sunnah,
agar islam bukan lagi fitnah,
dan agama hanya milik Allah.

ikhlaskan niat ikut Rasulullah,
agar usaha dinilai ibadah.

rapatkan saf semangat jangan goyah
kota yang telah roboh harus dibina semula
jangan kau gentar pada bayang-bayang sendiri
di sebalik pahit getir kemenangan menanti

kemenangan itu sudah pasti
namun bila tidak diketahui
mungkinkah ia tujuh generasi
mungkin juga menuntut mati

mari disusun kaki biar rapat
agar ditolak tidak jatuh
angin ribut kekal utuh
patah sayap bertongkat paruh

kalau berjalan biar seirama
dibelakang mengejar didepan menunggu
kalau berlari biar bersama
agar terasa nikmat bersatu

medan kita mungkin berbeza
tapi tempat tuju kita sama
di cubit kiri kanan terasa
kerna dakwah ini KITA tanggung bersama.


-gembo, atas katil, 33 bishopsmede, 26 March 10-

Tuesday, March 23, 2010

AKU LIHAT LAYU DALAM MELAYU

Aku lihat layu dalam Melayu
Aku pasti bukan aku seorang sahaja yang nampak
Ada juga bercadang bertanya tuan punya
Tapi bercampur risau dengan tak tergamak

Nanti di kata tak bersyukur
Di kata tak sedar diri
Jadi aku menyendiri memerhati
Dan akhirnya mengakui

Yang kita sendiri membiarkan bunga raya layu ke kanan
Dan dibiar bunga tak cantik mekar di kiri
Aku lihat layu dalam Melayu

Tanah air kita yang punya kita siram kita baja
Tapi angin api kita lupa
Mereka merancang masa menjilat bangsa
13 Harimau bertukar menjadi mangsa

Kita lupa nenek moyang kaya raya
Jangan sekali- kali di gadai harta bendanya

Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu
Ku lihat layu dalam Melayu

Takkan Melayu hilang di dunia
Ya.Tapi apa guna tak hilang di dunia
Kalau kewujudan tidak dirasa

Petah berbahasa kudrat tak berjasa
Orang berbudi kita hanya tahu merasa

Selalu lari bila di rapat
Selalu malu bila soalan di aju
Selalu segan memberi pendapat
Rela mengikut dari meneraju

Belum nyanyi sudah bersorak
Suka berjanji dalam borak
Bukan kata tak ada otak
Cuma tak berfikir di luar kotak

Ku lihat layu dalam melayu
Ku lihat layu dalam melayu
Ku lihat layu dalam melayu

Aku jadi sayu
Bunga menangis dia mendayu
Mahu jadi cantik tapi ragu

Aku merayu
Bangunlah semula hidup kembali
Jangan tunggu matahari mati
Cepatlah mekar sebelum terlerai

Perjuangan kita belum selesai
Perjuangan kita belum selesai
Perjuangan kita belum selesai

DR. MAHATHIR.

AKAN KUCARI DAMAI ABADI

Aku cari bukan harta bertimbun-timbun,
Untuk hidup kaya,

Aku cari bukan wang berjuta-juta,
Untuk hidup bergaya,

Aku cari bukan kawan-kawan,
Untuk hidup sekadar berfoya-foya,

Aku cari mana dia Al-Ghazali,
Aku cari mana dia Al-Shafie,

Kita bongkar rahsia kitab suci,
Cari pedoman
Kita bongkar rahsia sunnah nabi
Cari panduan

Aku hidup kerana Dia Rabbi
Dialah teman
Dialah wali
Dia mencukupi
Aku hidup bererti
Menikmati damai abadi

Nukilan: Dato Seri Abdullah Ahmad Badawi 2004

Friday, March 12, 2010

RCSI ISLAMIC SOCIETY AGM REMINDER

written by: bilalsubuh.



Introduction.


Brothers and sisters,


Whether we realise or not, there are some group of people who are crying for help. The group of people who are being oppressed every single second. The group of people whose their voices and hardships are not heard and seen. They become a defensive entity. Everything needs to be explained. Everything needs clarification. And guess what? They are our brothers and sisters who believe in Allah and admit that Muhammad is His Messenger.


That is our reality nowadays that we always forget. This is the absolute consequences when Islam does not have the strong say in the world. When Islam is no longer the Ruler of the World. When Islam is weak and divided. And when the Muslim ourselves are overwhelmed with the disease of the heart which is the al-wahn, the love of dunya and the hate of death.


Wake up brothers and sisters, wake up! Wake up and do something that will save us, our religion, our brothers and sisters all around the globe. And strive for the sake of Allah until there is no chaos and the deen is only for Allah. The empire of the Ummah need to be built again. It may take years, it may take centuries. It may take a thousand miles journey.


People say, the journey of a thousand miles starts from a first single step. After the Ottoman Empire collapsed, Islam is like being into its embryonic stage again. Islam is not recognised and seen. However, alhamdulillah, the Muslim decades ago realised that we need to restore the khilafah system and put Islam to the lace where it should be. And when we are born, most of us, in the late 80s, Islam has just on its baby steps. Loads of Muslim warrios had died and become syuhada/martyr to spread the deen of Allah. And it is our responsibility to continue their struggle, to uphold their vision and mission by not forgetting the Quran and Sunnah as our main guidance.


Brothers and sisters,


I am so sorry because I have dragged this reminder session to something irrelevant to our AGM today. I am not urging you to go out and blow yourselves. But I just want you guys to realise that when we say we are doing dakwah, we are not alone. Other people are striving, too. Spreading the Islam is a world-wide vision. We have a vision to change the world. To educate people about Islam and to restore the khilafah system. and as I said, everything needs to be started with the first single step. The steps are hard and full of tribulations. Our Prophet and his companions had gone through all of that. And even during their time, they were even worse.


The question is what has made them so strong, highly-determined to do dakwah even with the continuous threats by the Quraisy, Roman and Persian Empire surrounding them 1400 years ago? The answer is simple. It is because of the firm belief, their proper organisation, and their continuous effort. The three items are the requirements to ensure that a vision will keep moving and eventually be able to achieve its goal.


Brothers and sisters,


From the short history just now, we can draw a hypotheses that organisation i.e. working in jamaah is crucial. The other 2 are important as well but today as we are talking about AGM and the leadership changes, we will be more focusing on the organisation part. Insyaallah I will tell more in future ISOC meetings about these concepts.


Brothers and sisters,


It is crucial to elect person who can be your leader in this college. A good leader is a good follower, too. ISOC is our society. Everyone has a right to say something for the betterment of the society and the leader should hear. The leaders should response and treat everybody fairly. Verily, those who are practicing justice are those who are very close to taqwa. And verily, a just ruler is among the seven people who will get the shade of His throne during the day of resurrection. To become a leader is not an easy task. The companions refused to become the ameer, the governors because they knew the consequences.


However, as I said, the goals cannot be achieved if there’s no well-designed organisational structure. The companions refused to be because they are people who are better than them which is the earlier generation of Islam. But now, do we have choice? No we not. The responsibility has come to us. We are the agent of changes. We are the next generation, the exact copy of the companions whose Quran and Sunnah are flowing in their blood. Whose gonna be the next Abu Bakr? Whose gonna be the next Umar? Whose gonna be the next Uthman, Ali, Umar Abdul Aziz?


So brothers and sister,


Grab this opportunity to work for the sake of Allah in structured and well-planned organisation. Be involved with the socities events and support the new leadership as it is a good motivation for them to work harder. I hope the next ISOC committee is better than the previous committee. And you are the one who determine it. Every vote counts. Once you have voted, it does not mean your job is ‘khalas’. You have to be responsible for your vote. Support the new leadership and give them motivation. Lend them a hand even though they do not need it.


Sorry for taking a bit longer than allocated.


Jazakumulllahu khairan katheera.

Thursday, March 11, 2010

GEBANG KUAT

Assalamualaikum.


Mungkin penulisan bilalsubuh pada malam ini kurang berfikrah, ampun maaf ya! Kerana bilalsubuh sendiri tak tahu apa yang patut ditulis. Tidak ada isu spesifik yang nak diutarakan. Tiada isi-isi yang tersusun bagi memudahkan bacaan. Bilalsubuh hanya meletakkan jari diatas keyboard dan terus menulis mengikut kata hati. Agar apa yang lahir dari penulisan ini adalah kata-kata yang tulen lagi asli dari qalbu ni.


Sambil ketika bilalsubuh menulis entri ni, bilalsubuh sedang mendengar mainan piano lagu bertajuk ‘Somewhere in Time’. Lagu ini merupakan favourite bilalsubuh sewaktu di UTP dahulu. Teringat lagi sewaktu bilalsubuh membeli CD Maksim (Piano) di salah sebuah kedai CD cetak rompak di pekan Kangar dengan harga RM6. antara lagu yang menjadi favourite ketika itu adalah Exodus dan Wonderland. Namun, lagu Somewhere in Time ini paling menyentuh hati. Walaupun melodinya berulang-ulang, persona iramanya tiada tandingan. Biasalah, apabila terdengar lagu-lagu slow seperti ini, hati mula teringat kisah-kisah lama. Aduh, bilakah penyakit hati ini akan berakhir? Janganlah Engkau ambil nyawaku di dalam keadaan aku tidak bersedia.


Sekarang bertukar pula kepada lagu ‘Scarlet - Piano Solo’ mainan Lena Maria, live in Korea. Lagu ini bilalsubuh ambil daripada kawan bilalsubuh yang merupakan pelajar jurusan Pendidikan Muzik di UiTM Shah Alam. Namanya Din. Bilalsubuh panggil dia Abang Din. Bilalsubuh selalu ke rumah abang din di kolej kediaman cemara sekiranya ada masa untuk bermain keyboard Yamaha yang dia ada dan kadang-kadang mencuba guitar Spanish yang baru dibelinya. Kesian abang din, ibunya dirompak dan dibunuh tahun lalu oleh orang yang merompak rumahnya di Tangkak johor. Setiap kali bilalsubuh ke shah alam summer lepas, semestinya bilalsubuh akan pergi melawat abang din dan pinjam motosikalnya untuk memudahkan pergerakan biallsubuh di shah alam. Ketika itu lah bilalsubuh mengambil peluang mencari rumah sahabat-sahabat di shah alam dan juga menziarahi orang-orang kampong, rakan-rakan sekolah yang sedang belajar di kampus utama uitm shah alam.


Sungguh pengalaman bilalsubuh sebagai pemain trombone dalam pasukan wind orchestra masih tidak dapat dilupakan. Ilmu yang diajar oleh Edwin Yeap masih lagi terpahat dalam hippocampus ini. Berkat jugak ilmu ini walaupun bilalsubuh selalu tidak berpuas hati dengan Edwin. Hahaha….biasalah, apabila disuruh buat itu ini. Namun, mengenang kembali usaha gigih pasukan orkestra di sekolah dahulu, bilalsubuh tertawa sendirian. Terkenang kembali bagaimana disitulah tempat kami prep petang, tempat berlepak selepas prep malam, berlatih sehingga tengah malam, berdiskusi, bermain bola didalam bilik orkestra itu, dan ada kalanya, kami menangis bersama, semuanya disitu.


Apabila terkenangkan zaman muda, kadang-kadang bilalsubuh merasakan yang banyak perkara yang bilalsubuh terlepas. Banyak perkara yang boleh dilakukan di sekolah yang mana bilalsubuh tak boleh buat ketika dah tua ni especially menguruskan badan. Haahahha…


Ok la kot untuk malam ni. Malam esok kita mengarut lagi. Sengaja menulis melepaskan tekanan. Hidup terlampau vulnerable sekarang. Doakan bilalsubuh.